Selasa, 12 Mei 2015

REMIDI UJIAN TAHFIDZ TAHAP 1, AGENDA SMPIT IHSANUL FIKRI SETELAH UJIAN NASIONAL

Remidi Ujian Tahfidz 1- Siswa Putra tengah melakukan simak hafalan bersama guru penguji (11/5)

Remidi Ujian Tahfidz 1- Siswa Putri bergiliran simak hafalan bersama guru penguji (12/5)
MAGELANG- Ujian Nasional telah usai, bukan berarti selesai sudah tugas belajar siswa-siswi SMPIT Ihsanul Fikri. Salah satu rangkaian yang masih harus dijalani adalan Ujian Tahfidz. Ujian Tahfidz ini terbagi menjadi dua tahapan. "Bagi yang belum lulus ujian Tahfidz tahap pertama, maka harus mengikuti remedi pada dua hari ini (Senin dan Selasa). Nilai ujian tahfidz ini akan masuk ke nilai program khusus Al Qur'an yang terdiri dari tilawatil, tahfidzul, dan tarjim.", jelas pak Ito Gunawan yang menjadi guru pendamping ujian remidi tahfidz. (11/5) Ujian dilaksanakan di Masjid Asy Syiffa' ini dimulai pukul 07.30 sampai 10.00. 

Pak Siswoto yang merupakan guru Pendidikan Agama Islam dan Tahfidz sekaligus penanggungjawab ujian remidi ini menjelaskan bahwa ujian tahap 1 ini sifatnya pertanggungjawaban pada guru, sedangkan ujian tahap 2 sifatnya uji publik. "Pada tanggal 23 Mei akan diselenggarakan ujian tahfidz tahap 2 yang merupakan ujian tahfidz di depan publik internal SMPIT Ihsanul Fikri.", tambahnya. (12/5) Ujian Remidi melibatkan 4 guru ikhwan dan 2 guru akhwat untuk menguji 20 siswa yang terdiri dari 12 siswa putra dan 8 siswa putri.

Berdasarkan cerita pak Ito dan pak Sis, anak-anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menghafalkan Al Qur'an. Ada yang cepat/mudah karena sudah ada latar belakang pendidikan  PAUD/TK/SD dan keluarga yang islami, tetapi ada juga yang kesulitan karena baru saja mengenal mata pelajaran ini di jenjang SMP. Lalu bagaimana untuk menangani anak-anak yang masi kesulitan dalam menghafal? pak Sis berkata, "Anak-anak yang masih terkendala dalam ujian Tahfidz akan ditahsin ulang. Maksudnya sembari anak melaporkan hafalannya, guru akan memperbaiki kualitas bacaannya." Selain itu, beliau juga menyinggung tentang pentingnya peran orang tua sebagai pendukung belajar anak.

Suasana ujian remidi di kelompok akhwat pagi tadi berlangsung sangat asyik dan seru. Ustadzah Sittati sebagai salah satu guru penguji akhwat menerapkan sistem acak. Sebanyak tujuh siswi diminta untuk membaca Q.S. Nuh bersama-sama terlebih dahulu, kemudian Bu Sitta membaca ayat 8, setelah itu bu Sitta menunjuk satu anak untuk melanjutkan ayat selanjutnya, begitu seterusnya hingga semua anak mendapat gilirannya. (SPL)

Kamis, 07 Mei 2015

SERATUS SEPULUH SISWA-SISWI KELAS VII DAN VIII IKUTI KEMAH UKHUWAH

ALHAMDULILLAH, PLONG! HARI TERAKHIR UJIAN NASIONAL

Doa- Siswa putri menutup UN hari ini dengan hamdalah dan Doa Penutup Majelis. (7/5)
Ekspresi- Siswa putra tampak bahagia saat keluar ruangan ujian (7/5)

MAGELANG- Sebanyak 50 siswa-siswi SMPIT Ihsanul Fikri Kota Magelang telah menyelesaikan Ujian Nasional pada pagi hari ini. Raut bahagia tergambar jelas menghiasi wajah para siswa-siswi. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang menjadi penutup UN hari ini sepertinya dapat mereka lalui dengan mudah. Mari kita simak beberapa pesan dan kesan siswa-siswi SMPIT Ihsanul Fikri berikut ini. (7/5)

Kevin Naufal Azhari (16) : "Saya senang, sudah terbebas dan tuntas dalam menghadapi Ujian Nasional." Kevin optimis bisa mendapatkan nilai rata-rata delapan. Menurutnya, mata pelajaran IPA yang diujikan dalam UN kali ini cukup sulit jika dibandingkan dengan soal Matematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia. "Pada pelajaran Biologi ada soal yang belum bisa dikerjakan.", ujar siswa yang sudah diterima di SMA IT Ihsanul Fikri Kabupaten Magelang ini kepada kami.

Setelah Ujian- Hanun, Niha, dan Mita (dari kiri ke kanan) (7/5)

Rahma Sasmita Indrani (15) : "Perasaan saya di hari terakhir UN ini biasa aja sih mbak, rasanya plong." Berbeda dari Kevin, Mita merasa mata pelajaran yang sulit adalah Bahasa Inggri. "Ada vocab-vocab yang anti mainstream muncul dalam soal.", ujar siswi yang juga telah terdaftar di SMA IT Ihsanul Fikri Kabupaten Magelang.

Hanun Khonsa Fakria (15) : "Alhamdulillah lega..." Hanun optimis bisa mencapai nilai rata-rata sembilan pada UN kali ini. Menurut Hanun, mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang susah dibanding mata pelajaran lain yang diujikan dalam UN. "Biologinya jauh dari perkiraan, karena standar kelulusan yang kami pelajari memang tidak bersifat spesifik," terang siswa yang bercita-cita melanjutkan ke SMAN 1 Kota Magelang. Saat kami tanya pesan untuk adik kelas, ia berkata, "Belajar ya...!"

Nihayatul Maghfiroh (15) : "Udah lega, tinggal menyiapkan ujian tahfidz 2 pada 23 Mei" Hanun menceritakan bahwa Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang paling mudah, sedangkan Bahasa Inggris yang paling susah pada UN yang diselenggarakan tahun ini. " Inggrisnya susah, banyak kata-kata yang gak diketahui.", ungkap siswi yang ingin masuk ke SMAN 1 Kota Magelang. Diakhir wawancara, dia menitipkan pesan untuk adik-adik kelasnya agar lebih semangat belajar dalam menyiapkan UN tahun depan.


Mari kita doakan semoga hasil nilai Ujian Nasional seluruh siswa-siswi SMPIT Ihsanul Fikri Kota Magelang menjadi yang terbaik di mata Allah SWT. Aaaaamiiin. (SPL)


SUASANA BRIEFING SETELAH UJIAN

Setelah Ujian selesai, siswa-siswi dikumpulkan untuk mendengarkan pengumuman-pengumuman penting di ruang persiapan UN yang mereka gunakan Sholat Dhuha dan Al Ma'tsurat setiap pagi  mualai pukul 06.50 hingga menjelang masuk ke ruang ujian. Sepulang briefing, anak-anak dibekali makan siang dan Susu Kedelai (Sule).

Suasana Briefing kelas Ikhwan (7/5)

Suasana Briefing kelas Akhwat (7/5)
Popeye- Menu makan siang hari ini. (7/5)
Sule- Susu Kedelai minuman bergizi hari ini (7/5)

Rabu, 06 Mei 2015

PENGAWAS UJIAN NASIONAL ACUNGI JEMPOL SISWA-SISWI KELAS IX SMPIT IHSANUL FIKRI

Pengawas- Astuti Hari N., S.S. dan Sunarsih, S.Pd (dari kiri ke kanan) (7/5)

MAGELANG- Hari ini merupakan hari keempat Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang merupakan hari terakhir UN SMP. Suasana tenang menyelimuti ketiga ruangan ujian. SMPIT Ihsanul Fikri menyediakan dua kelas akhwat, dan satu kelas ikhwan dengan jumlah total peserta Ujian 50 anak. Suasana kelas selama UN berlangsung terbilang aman terkendali. Dengan diawali Sholat Dhuha dan Doa Al ma'tsurat dipagi hari pukul 06.50, anak-anak siap menghadapi UN hari terakhir. (7/5)

Ibu Sunarsih yang merupakan guru Bimbingan Konseling (BK) di SMPN 9 Kota Magelang menceritakan pengalaman beliau selama menjaga UN di SMPIT Ihsanul Fikri. "Di hari pertama beliau berjaga, anak-anak masih terlihat ramai saat memasuki ruang ujian ikhwan, tetapi setelah masuk, duduk dan berdoa suasana dapat dikendalikan. Di hari kedua terdapat Lembar Jawab Komputer (LJK) yang belum terisi sempurna. Di hari Ketiga, ada satu anak yang terbalik dalam membuat bulatan di bagian namanyanya. Sempat juga terjadi kesalahpahaman dengan pihak sekolah. Ada satu peserta ujian yang sakit tidak duduk bersama di ruang ujian, tetapi berada di ruangan khusus. Hal ini lah yang membuat pengawas bingung, dikiranya anak tersebut tidak masuk karena tidak ada dalam ruang ujian. Alhamdulillah setelah dibantu dengan pengawas pendamping, kesalahpahaman ini dapat teratasi.", cerita beliau yang merupakan guru pindahan dari SMPN 11 Kota Magelang. Di akhir wawancaranya, beliau memberikan pernyataan bahwa pada umumnya anak-anak bersikap tertib, sehingga UN dapat berjalan dengan lancar dan baik.

Ibu Astuti yang merupakan guru Bahasa Inggris SMPN 11 Kota Magelang memberikan kesannya selama mengawasi UN di SMPIT Ihsanul Fikri Kota Magelang. "Secara global, kondisinya lebih tertib bila dibandingkan SMP lain. Kondisi ruang ujian Akhwat anteng, normal dan kondusif. Anak-anaknya sopan, memberi salam ketika masuk dan akan keluar. Saya juga salut karena pada saat berdoa, anak-anak sangat khusyuk.", ungkap beliau yang mendapatkan tugas jaga di kelas akhwat. Saat ditanya mengenai soal Bahasa Inggris, beliau mengaku belum tahu karena dalam kode etik, pengawas tidak diperbolehkan untuk membaca soal. "Jika mau membahas kualitas soal, mungkin bisa dilakukan dikemudian hari setelah proses pembahasan soal.", tambahnya.


Minggu, 03 Mei 2015

SISWA- SISWI KELAS IX SMP IT IHSANUL FIKRI KOTA MAGELANG SIAP HADAPI UJIAN NASIONAL




Gedung SMP IT Ihsanul Fikri Kota Magelang yang tenang ketika ujian nasioal diselenggarakan pada Senin (4/5). (uz)

MAGELANG - Ujian Nasional (UN) yang digunakan oleh pemerintah untuk mengukuran dan menilai standar kompetensi lulusan secara nasional sekolah di Indonesia telah dijadwalkan dalam kalender Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.  UN untuk SMA sederajat dilaksanakan pada tanggal 13 April - 15 April 2015, sedangkan UN untuk SMP sederajat dilaksanakan pada hari ini (4/5) hingga Kamis (7/5). 

SMP IT Ihsanul Fikri Kota Magelang yang merupakan sekolah menengah pertama berbasis agama islam di Kota Magelang, menyelenggarakan ujian nasional di gedung SMP IT Ihsanul Fikri yang beralamat di Jalan Jeruk Timur Sanden Kota Magelang. Tercatat seluruh siswa SMP IT Ihsanul Fikri yang berjumlah 50 anak mengikuti ujian nasional pada hari Senin (4/5) dengan jadwal pelajaran Bahasa Indonesia, soal pilihan ganda berjumlah 50 soal. 

Dalam menghadapi ujian Nasional, siswa-siswi SMP IT Ihsanul Fikri telah siap menjalani empat hari ujian nasional dengan jadwal yang telah ditentukan. Adapun jadwal resmi dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yaitu:
  1. Senin, 4 Mei 2015, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Pilihan ganda jumlah soal 50.
  2. Selasa, 5 Mei 2015, Mata Pelajaran Matematika, Pilihan ganda jumlah soal 40.
  3. Rabu,  6 Mei 2015, Mata Pelajaran Bahasa Inggris, Pilihan ganda jumlah Soal 50.
  4. Kamis, 7 Mei 2015, Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Pilihan ganda jumlah soal 50.
Dalam menghadapi ujian nasional, keluarga besar SMP IT Ihsanul Fikri Kota Magelang juga melakukan doa bersama yang diikuti oleh guru, siswa dan wali murid pada 1 Mei 2015 di Masjid Asy Syiffa' RSI Kota Magelang.

Suasana Doa bersama Wali murid SMP IT Ihsanul Fikri dalam menghadapi ujian sekolah SMP dan sederajat di Masjid Asy Syiffa' RSI Kota Magelang (1/4)
Drs. H. Koesdiharno selaku ketua Yayasan Ihsanul Fikri meminta doa kepada seluruh masyarakat dan keluarga besar Yayasan Ihsanul Fikri agar anak didik SMP IT Ihsanul Fikri Kota Magelang diberikan kesehatan, kemudahan, serta kelancaran saat menghadapi ujian nasional 2015.

"Bapak dan Ibu yang dirahmati Allah, mohon doa untuk murid-murid kelas 9 SMP IT Ihsanul Fikri agar diberikan kesehatan, kemudahan, dan kelancaran saat menghadapi UN pada hari Senin, 4 Mei 2015, hingga Kamis, 7 Mei 2015, serta mendapatkan hasil yang terbaik. Allahumma laa sahla illa maaja'altahu sahlan wa anta taj'alul khanza idza syikta sahlan. Ya Allah tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Sedangkan yang susah bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau mengendakinya", begitulah senandung doa yang diungkapkan oleh Bapak Koesdiharno untuk mengiringi keberhasilan putra-putri SMP IT Ihsanul Fikri Kota Magelang. 

Ujian nasional tahun 2015 merupakan Ujian Nasional yang diselenggarakan kedua kalinya oleh SMP IT Ihsanul Fikri Kota Magelang. Yayasan Ihsanul Fikri berharap pelaksanaan ujian nasional dapat berjalan dengan lancar dan diikuti oleh seluruh siswa SMP IT Ihsanul Fikri. Kepala sekolah SMP IT Ihsanul Fikri yaitu Hj. Fatin Mahdalina, S. Pd juga mohon doa kepada seluruh keluarga besar Yaysan Ihsanul Fikri sehingga siswa kelas 9 SMP IT Ihsanul Fikri mampu memberikan hasil yang terbaik, diharapkan juga bagi seluruh keluarga besar untuk mendukung pelaksanaan ujian nasional dengan menjaga ketenangan, keamanan dan kelancaran.

Rencananya hasil dari ujian nasional SMP dan sederajat akan diumumkan secara serentak pada tanggal 10 Juni 2015. Bismillah, doakan siswa-siswi SMP IT Ihsanul Fikri dalam menghadapi ujian nasional, semoga hasil yang didapatkan oleh seluruh siswa-siswi SMP IT Ihsanul Fikri menjadi hasil yang diinginkan dan mampu menghantarkan siswa-siswi untuk meraih cita-cita yang mereka idamkan. Amin. (FN)